Breaking News

Pertamina Dorong Bisnis Non-fuel



PT Pertamina Retail, anak Perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang usaha retail produk Pertamina, mendorong bisnis bukan bahan bakar (non-fuel) yang memiliki margin laba lebih besar.

Direktur Utama PT Pertamina Retail Toharso menjelaskan, pendapatan perusahaan memang paling besar didapat dari penjualan bahan bakar (fuel). Sebanyak 90% pendapatan didapat dari bisnis ini, sedangkan sisanya merupakan pendapatan dari bisnis nonbahan bakar (non-fuel). Namun, bisnis non-fuel justru memiliki margin lebih besar sehingga keuntungan yang mampu didapat bisa lebih tinggi.

“Saya pasti bisa memastikan, dari sisi margin non-fuel lebih besar, bisa sampai 15%, sementara fuel cuma 4%. Kalau bisnisnya pas, keuntungan non-fuel bisa lebih besar,” kataya dalam paparan Pertamina Retail Business Update di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, kemarin.

Dalam rencana bisnis ke depan, orientasi profit perusahaan akan dibalik menjadi non-fuel 70% dan fuel 30% yang efektif diberlakukan pada 2025 sampai 2030.

Pada 2016, Pertamina Retail mengalokasikan investasi Rp500 miliar khsusus untuk memperbanyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Untuk tahun depan investasinya bertambah hingga Rp1 triliun.

“Strategi menambah SPBU berstatus company operation company owner (COCO) meng­utamakan strategi akuisisi, kemudian skema kerja sama operasi (KSO) dan opsi terakhir membangun SPBU baru,” katanya.

No comments