Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina, Dunia Mengecam
Israel menghancurkan rumah milik warga Palestina dan struktur lainnya, sebanyak lebih dari 25 persen sepanjang 2016.
"Tahun ini, pihak berwenang Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, menghancurkan lebih dari 726 struktur. Akibatnya 1.020 warga Palestina terpaksa kehilangan tempat tinggalnya," pernyataan lembaga PBB yang mengurus Koordinasi Bantuan Kemanusiaan (OCHA), seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu (13/8/2016).
"Sepanjang 2015 mencapai 533 penghancuran yang dilakukan dan 688 orang kehilangan tempat tinggalnya," lanjut pihak OCHA.
Struktur bangunan yang dihancurkan termasuk rumah, tempat penampungan hewan peliharan hingga instalasi seperti panel surya.
Banyak dari struktur yang dihancurkan Israel berasal dari donor asing seperti Uni Eropa dan negara-negara barat lainnya. Bantuan diberikan agar warga Palestina agar bisa bertahan hidup dalam kondisi pendudukan militer Israel.
Israel sendiri mengatakan pihaknya melarang konstruksi yang tidak memiliki izin. Mereka juga meminta mengatur perjanjian dengan Palestina, yang memungkinkan Israel memegang kendali penuh dari 60 persen wilayah Tepi Barat yang disebutnya sebagai 'Area C' dan juga menegaskan kedaulatan di seluruh wilayah Yerusalem.
Antara 2-8 Agustus, OCHA mengatakan terjadi 14 insiden terpisah di Area C dan Yerusalem Timur. Pihak Israel menghancurkan, memaksa pemilik untuk membangun atau menyita 42 struktur yang dianggap tidak memiliki izin. 30 orang kehilang tempat tinggalnya dalam insiden ini.
LSM Israel, B'Tselem mengatakan, sejak awal Israel merebut sekitar 188 rumah di Tepi Barat, Israel selalu berdalih bahwa rumah yang dihancurkan tidak memiliki izin.
Selain itu, Israel juga secara rutin menghancurkan rumah warga Palestina yang diduga sebagi tersangka pelaku penyerangan. Israel mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah serangan lain terjadi.
Dunia mengecam tindakan penghancuran yang dilakukan Israel terhadap rumah mengundang kecaman dari negara Barat. Prancis dan Amerika Serikat (AS) turut berkomentar terkait kejadian ini.
"Prancis menyesali penghancuran dan penyitaan struktur yang dibangun untuk kepentingan bantuan kemanusiaan. Struktur ini seharusnya bisa membawa bantuan untuk warga Palestina yang tinggal di Area C," ujar pihak Prancis.
"Kami meminta Israel untuk menghentikan praktik yang bertentangan dengan hukum internasional ini," tegasnya.
AS pun menyatakan kekhawatirannya dengan ulah Israel. Menurutnya, bila Israel terus melakukan penghancuran di Susiya, maka akan menimbulkan dampak mengerikan bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut.
"Prancis menyesali penghancuran dan penyitaan struktur yang dibangun untuk kepentingan bantuan kemanusiaan. Struktur ini seharusnya bisa membawa bantuan untuk warga Palestina yang tinggal di Area C," ujar pihak Prancis.
"Kami meminta Israel untuk menghentikan praktik yang bertentangan dengan hukum internasional ini," tegasnya.
AS pun menyatakan kekhawatirannya dengan ulah Israel. Menurutnya, bila Israel terus melakukan penghancuran di Susiya, maka akan menimbulkan dampak mengerikan bagi warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut.
No comments