Breaking News

Jadikan PON Ajang Kaderisasi

        


PERHELATAN Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 yang berlangsung hingga 29 September mendatang menjadi momentum bagi induk cabang olahraga untuk melakukan kaderisasi dan rekrutmen. Atlet muda berprestasi dan berpotensi akan dibina dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas). Nantinya, mereka diharapkan mampu berprestasi di ajang internasional.

Ketua Umum Pengurus Besar Taek­wondo Indonesia (PB TI) Marciano Norman mengatakan pihaknya punya mimpi besar untuk meloloskan banyak taekwondoin Indonesia ke Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang. Karena itu, bibit taekwondoin muda perlu dipersiapkan mulai sekarang agar siap berebut tiket ke Olimpiade pada saatnya nanti.

“Atlet yang kita proyeksikan untuk Olimpiade 2020 itu harus kita siapkan dari sekarang. Tidak bisa instan agar dia punya pijakan, punya kepercayaan diri yang tinggi, sehingga tidak takut menghadapi siapa pun lawan nanti,” kata Marciano di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jabar, kemarin.
Meski demikian, PB TI juga menghadapi dilema dalam proses rekrutmen karena hingga kini belum ada aturan soal batasan usia atlet yang berlaga di PON. Marciano hanya berharap, melalui PON, sejumlah taekwondoin muda akan mampu menunjukkan kualitas saat menghadapi para senior.

Dilema serupa juga dialami Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Sejumlah jagoan tua di arena atletik masih mendominasi hingga kini.

Sebut saja Rini Budiarti, Triyaningsih, dan Dedeh Erawati. Namun, beberapa atlet muda mulai menunjukkan kualitas, seperti Emilia Nova di nomor sapta lomba dan lari gawang.
“Saya lihat potensi tersebut. Para atlet yang tampil di PON menjadi kerangka untuk SEA Games, Asian Games, hingga kejuaraan internasional. Saya juga berharap para atlet ini mau menjalani uji coba di luar negeri. Hal ini sebagai bentuk untuk mematangkan kualitas para atlet Tanah Air,” kata Ketua Umum PB PASI, Muhammad ‘Bob’ Hasan.

Evaluasi
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memang telah mewacanakan membuat aturan yang lebih ketat dalam penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di Tanah Air. PON nantinya akan benar-benar menjadi jenjang bagi atlet daerah untuk bisa menjadi atlet nasional yang kemudian mewakili Indonesia di ajang internasional.

Staf khusus Menpora Bidang Olahraga Taufik Hidayat mengatakan di masa mendatang PON akan berfokus pada cabang olahraga Olimpiade dan akan ada aturan pembatasan usia bagi atlet yang akan berlaga.

Aturan itu dibuat agar persaingan di PON semakin kompetitif. Aturan itu, menurut Taufik, akan dituangkan dalam keputusan menteri ataupun keputusan presiden.

“Berikan kesempatan atlet muda untuk berkembang. Kalau atlet senior yang sudah berprestasi di Olimpiade atau Asian Games tampil di PON jelas saja mereka menang,” katanya.

Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Muddai Madang mengatakan pihaknya juga mendukung kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah soal aturan yang lebih ketat di ajang PON.
“Hal itu dilakukan agar PON menjadi ajang untuk menghasilkan atlet-atlet berkualitas yang akan mewakili Indonesia di ajang internasional hingga ke ajang Olimpiade,” ujar Muddai Madang.

No comments